Manfaat Menghormati dan Menghargai

Jika kita lihat zaman sekarang, makna menghormati dan menghargai sangat menurun dibandingkan zaman beberapa tahun/ dekade sebelumnya. Contohnya saja, karena kemajuan teknologi, tak sedikit orang yang menggunakan media sosial dengan tidak bijak. Mereka mengkomentari postingan/konten orang lain dengan bahasa yang tidak senonoh, menghina, berbau SARA, penuh dengan kebencian dan lain-lain. Bukan hanya tentang komentar, namun dalam membuat postingan/konten malah mengandung kata-kata yang tidak bijak/menghina serta sangat jauh dari makna menghormati maupun menghargai orang lain.

Sering kita memaknai rasa hormat atau menghargai orang lain dengan kurang pas, misalnya dengan berpikir “buat apa sih kita menghormati dia, dia kan tidak baik, tak punya moral, sifat nya buruk dll” atau mungkin “dia kan bawahan saya” “dia hanya sekedar kenalan, tidak ada untungnya berteman dengan dia”.

Menghormati bermakna “menghargai”, menghargai juga berpengertian “menghormati”, atau bisa juga kita artikan menjunjung tinggi (dikutip dari KBBI). Pendapat saya “menghormati” atau “menghargai” adalah Memandang dan memperlakukan orang lain sama seperti diri sendiri. Kita ingin didengarkan, ingin dimengerti, tidak ingin direndahkan, seperti diri kita mengharapkan kebahagiaan dan suka cita, orang lain juga demikian.

Dalam Licchavikumārakasutta – Aṅguttaranikāya 5.58 , Sang Buddha menyampaikan manfaat dari kita memiliki rasa hormat.

Di sini, Mahānāma, dengan kekayaan yang diperoleh melalui usaha bersemangat, dikumpulkan dengan kekuatan lengannya, dicari dengan keringat di dahinya, kekayaan yang baik yang diperoleh dengan baik, seorang anggota keluarga menghormati, menjunjung, menghargai, dan memuliakan orangtuanya. Orangtuanya, karena dihormati, dijunjung, dihargai, dan dimuliakan, akan berbelas kasihan padanya dengan pikiran baik, berpikir: ‘Semoga engkau berumur panjang dan mempertahankan umur panjang.’ Ketika orangtua seorang anggota keluarga berbelas kasihan padanya, maka hanya kemajuan yang dapat diharapkan, bukan kemunduran.

…. seorang anggota keluarga menghormati, menjunjung, menghargai, dan memuliakan istri dan anak-anaknya, para budak, pekerja dan pelayannya ….

…..para pemilik lahan tetangga dan mereka yang kepadanya ia melakukan bisnis.….

……para dewata yang diberikan pengorbanan (persembahan).….

…….para petapa dan brahmana. Karena dihormati, dijunjung, dihargai, dan dimuliakan, mereka akan berbelas kasihan padanya dengan pikiran baik, berpikir: ‘Semoga engkau berumur panjang!’ Ketika para petapa dan brahmana berbelas kasihan padanya, maka hanya kemajuan yang dapat diharapkan, bukan kemunduran.

Ia selalu melakukan tugasnya terhadap orangtuanya;
ia memajukan kesejahteraan istri dan anak-anaknya.
Ia mengurus orang-orang di rumahnya
dan mereka yang hidup dengan bergantung padanya.

Orang bijaksana, murah hati dan bermoral,
bertindak demi kebaikan kedua jenis sanak saudara,
mereka yang telah meninggal dunia
dan mereka yang masih hidup di dunia ini.

[Ia memberi keuntungan] kepada para petapa dan brahmana,
dan [juga] para dewata;
ia adalah seorang yang memberikan kegembiraan
selagi menjalani kehidupan yang baik di rumah.

Setelah melakukan apa yang baik,
ia layak dimuliakan dan dipuji.
Mereka memujinya di sini di dunia ini
dan setelah kematian ia bergembira di surga.

Licchavikumārakasutta – Aṅguttaranikāya 5.58

Sehingga ketika kita melakukan sikap/memiliki rasa Hormat dan Menghargai orang lain, sesungguhnya sikap itu akan membawa manfaat bagi diri kita, kebaikan ini bukan hanya untuk orang yang kita hormati/hargai. Sikap hormat ini akan membawa pada Kemajuan yang diharapkan, bukan kemunduran.

Sang Buddha juga menyampaikan manfaat rasa hormat ini dalam Dhammapada, 109.

abhivādanasīlissa

niccaṃ vaddhāpacāyino

cattāro dhammā vaḍḍhanti

āyu vaṇṇo sukhaṃ balaṃ

Ia yang selalu menghormati

dan menghargai orang yang lebih tua,

kelak akan memperoleh empat hal, yaitu:

umur panjang, kecantikan, kebahagiaan, dan kekuatan.

Anda merasa sering mendengar syair ini ? Ya, syair ini sering diulang oleh para bhikkhu ketika beliau menerima dana, atau menerima penghormatan dari Umat. Artinya sudah sering kita diingatkan akan pentingnya rasa Hormat itu. Sebab memiliki rasa hormat akan membawa empat manfaat, yakni umur panjang, kecantikan, kebahagiaan, dan kekuatan.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan mengingatkan kembali akan pentingnya rasa hormat dan menghargai orang lain. Sebab sikap itu akan bermanfaat dan membawa kemajuan bagi diri kita sendiri. Semoga semua makhluk hidup berbahagia. Sadhu Sadhu Sadhu.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *